Sabtu, 02 Oktober 2010

Keadaan manusia ketika berada di Padang Mahsyar

Setelah selesai penghalauan seluruh manusia ke padang Mahsyar dihari kiamat itu,
jadilah manusia – manusia itu dalam satu arena yang sangat luas . Di situ semua
manusia berkumpul iaitu sejak zaman Nabi Adamhinggamanusia yang paling akhir
dimatikan .
Mereka semua disuruh berbaris dan menunggu satu pemeriksaan yang
menakutkan dalam persidangan Mahkamah Allah.
Masing-masing diliputi rasa takut dan kuatir , sedih , dan gelisah , binggung , bimbang
dan panik. Masing-masing menyesal diri dan tertanya-tanya , ke Neraka manakah aku
ini?

Bagi mereka yang berbuat dosa di dunia ini akan menanti dengan penuh rasa berdebar
dan gementar , kalau boleh mau di hidupkan semula di dunia dan mau jadi hamba yang taat dan patuh dengan hukum-hakum Allah .Tapi apa kan daya nasi sudah menjadi
bubur. Kini mereka menanti apakah pembalasan yang akan Allah timpakan .
Dalam upacara di padang Mahsyar ,semua manusia akan berbaris dan berkumpul
dengan pemimpin-pemimpin yang mereka ikuti sewaktu hidup di dunia dahulu .
Sebagaimana telah di tegaskan olih Allah S.W.T yang berbunyi ;“ Ingatlah suatu hari
(yang dihari itu ) , kami panggil tiap umat dengan pemimpinya ’’
. Di perhimpunan agung padang Mahsyar itu akan dipasang bendera , sepanduk dan panji-panji sebagai tanda pengenal golongan umat manusia . Bendera dan panji-panji itulah yang disebut “ Liwaul hamdi ’’ iaitu bendera pujian. Umat islam akan berbaris dengan beberapa barisan di bawah panji-panji , sesuai dengan apa yang telah mereka taati dalam hidupnya.
Apakah ia ahli yang jujur , seorang yang zalim , zuhud , dermawan , syuhada’ , qari , muadzin , dan sebagainya , ini semua akan ada panji-panjinya dan pemimpin-pemimpinya sendiri .
Dalam satu riwayat bahawa Rasulullah SAW ditanya tentang bendera pujian mengenai
panjang dan lebarnya . Maka baginda bersabda :“ Panjangnya dapat ditempuh 1000
tahun , dimana tertulis‘ Laillaha illallah Muhamadarasulullah ’ . Dan lebarnya antara langit dan bumi .Adapun bahannya dari yakut yang merah , tiangnya dari perak yang
putih dan zabarjut yang hijau . Ia mempunyai tiga buah menara dariNur (cahaya). Satu cahaya kearah timur , satu cahayadi tengah-tengah dunia dan yang satunya berada di arah barat .
Pada menara itu tertulis tiga baris :
- Baris pertama tertulis :‘ Bismillahir Rahman Nir Rahim ’- Artinya : Dengan nama Allah
  yang maha pemurah lagi maha penyayang .
- Baris kedua tertulis ;‘ Alhamdulillah Hirabbil Alamin ’- Artinya:Segala puji bagi
  Allah seru sekalian Alam .
- Baris ketiga tertulis ;‘ Laillaha illallah Muhamadarasulullah ’ - Artinya : Tiada Tuhan
  selain Allah dan Muhamad utusan Allah .


Adapun setiap baris jaraknya dapat ditempuh 1000 tahun .Disamping terdapat 70.000
bendera. Setiap satu bendera di bawahnya terdapat 70.000 barisan Malaikat , setiap
barisan terdiri dari 50.000 Malaikat yang sama bertasbih kepada Allah dan memahasucikannya ’.
Perlu dimaklumi bahawa sifat-sifat dan keadaan‘ Liwaul Hamdi ’ .Ini mungkin banyak
menimbulkan pertanyaan bagi akal . Namun kerana itu adalah satu hal yang ghaib , maka Allahlah yang Maha Mengetahui sebenarnya dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.



Imam Al-Jurjani menerangkan makna ‘ Liwaul Hamdi ’.Bendera pujian berada pada
kekuasaan Allah . Bahawasanya kelak di hari kiamat ,bendera itu di pasang pada sisi
Nabi Muhammad S.A.W .Adapun para mukmin berada di kanan kiri bendera Nabi ,
sedangkan orang kafir berada dalam azab sengsara bersedia untuk menjadi kayu bakar ,
api neraka selama bendera itu di pasang dan berkibar . Jika bendera itu dipindahkan ,
maka di kala itu orang-orang kafir akan di halau untuk terjun ke dalam neraka . waliya
zubillah ….
Bendera-bendera itu akan di pegang olih pemimpin-pemimpin kebenaran dan
dibawahnya terdapat barisan-barisan pengikutnya . Bendera itu di pasang dan di kibarkan
oleh :
·          Bendera pertama -Bendera Kebenaran
Bendera ini akan di kibarkan olih Sayidina Abu Bakar As Siddiq . Bagi semua orang
yang benar dan jujur akan berada dibawah naungan panji-panji ini .
·          Bendera Kedua - Bendera Fuqaha
Bendera ini akan dikibarkan olih Sayidina Muazbin Jabal r.a . Bagi semua orang yang
alim lagi fiqih akan berada di bawah naungan panji-panji ini .
·          Bendera Ketiga - Bendera Zuhud
Bendera ini akan dikibarkan olih Sayidina Abu Dzar r.a . Bagi semua manusia yang
menjiwai dan hidup cara zuhud akan berada di bawah bendera ini
·          Bendera Keempat - Bendera Dermawan
Bendera ini akan di kibarkan olih Sayidina Uthman bin Affan r.a .
Bagi semua para
dermawan akan berada di bawah bendera ini .
·          Bendera Kelima - Bendera Syuhada
Bendera ini akan di kibarkan olih Sayidina Ali r.a .
Bagi setiap orang yang mati syahid
akan berada di bawah bendera ini .
·          Bendera Keenam - Bendera Qurra’
Bendera ini akan di kibarkan olih Ubbaya bin kaab r.a  Bagi setiap para Qarri akan
berada di bawah bendera ini .
·          Bendera Ketujuh - Bendera Muadzin
Bendera ini akan di kibarkan olih Sayidina Bilal r.a .
Bagi semua para Muadzin akan
berada di bawah bendera ini .
·          Bendera Kelapan - Bendera ini bagi orang yang di bunuh secara aniaya.
Bendera ini akan di kibarkan olih Sayidina Hussain r.a. . Bagi orang yang dibunuh dengan
aniaya akan berada di bawah bendera ini.


7 Golongan yang akan mendapatkan syafa’at dari Allah di Hari Akhir


Sebagai muslim yang baik, kita tidak hanya percaya akan adanya kehidupan akhirat, sebagai konsekuensinya, kitapun harus mempersiapkan diri dalam kehidupan di dunia ini agar mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan di akhirat nanti, salah satunya adalah untuk memperoleh perlindungan dari Allah swt yang pada saat itu hanya perlindungan-Nya yang harus kita dapatkan.

Namun, Allah swt ternyata tidak memberikan perlindungan kepada setiap orang, hanya orang-orang tertentu yang akan dilindungi-Nya. Dalam suatu hadits, Rasulullah saw mengemukakan orang-orang yang akan mendapatkan perlindungan-Nya. 

Ada tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali dari Allah: pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid ketika ia keluar hingga kembali kepadanya, dua orang yang saling mencintai karena Allah, yaitu keduanya berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, seseorang yang selalu berdzikir kepada Allah di tempat yang sunyi lalu kedua matanya meneteskan air mata, seorang laki-laki yang diajak oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan yang tinggi lagi cantik untuk menggaulinya tubuhnya, maka ia berkata: sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam dan seseorang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu ia merahasiakannya sehinggi tangan kirinya tidak tahu apa yang dibelanjakan oleh tangan kanannyha (HR. Bukhari dan Muslim).

Tujuh golongan yang akan dilindungi Allah swt menjadi sangat penting untuk kita pahami agar kita bisa berusaha melakukannya dalam hidup ini.


1. Pemimpin Yang Adil.

Dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan bangsa, keberadaan pemimpin sangat dibutuhkan untuk mengatur dan mengarahkan serta melayani menuju terwujudnya kehidupan yang harmonis dan sejahtera. Untuk itu, seorang pemimpin harus bertindak adil sehingga semua orang yang dipimpinnya bisa merasakan pelayanan yang maksimal dan penegakan ketentuan yang benar. Susah memang menjadi pemimpin yang adil, namun bukan berartin tidak bisa manakala seseorang mau bersungguh-sungguh, karenanya Allah swt sangat cinta kepada pemimpin yang adil, Rasulullah saw bersabda:

Sesungguhnya hamba yang paling dicintai Allah ta’ala pada hari kiamat dan tempat duduk mereka dekat dengan-Nya adalah imam (pemimpin) yang adil (HR. Tirmdizi).

Manakala seseorang telah dicintai Allah, niscaya Allah akan melindunginya, baik di dunia maupun di akhirat.


2. Pemuda Yang Selalu Beribadah.

Masa muda adalah masa yang sangat penting, karenanya pemuda menjadi tumpuan harapan bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa dann agamanya. Bila pemuda tumbuh dalam pengabdian kepada Allah swt, niscaya ia akan selalu memperoleh dan berada dalam petunjuk yang membuat masa depannya menjadi semakin baik, Allah swt berfirman: Kami ceritakan kisah mereka kepadamu dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk (QS Al Kahfi [18]:13).


3. Orang Yang Terikat Dengan Masjid.

Orang yang terikat dengan masjid dan dibuktikannya dengan selalu ke masjid untuk memakmurkannya merupakan orang yang tidak perlu diragukan keimanannya, Rasulullah saw bersabda:

Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman (HR. Tirmidzi dari Abu Sa’id Al Khudri).

Karena keimanan orang yang memakmurkan masjid tidak perlu diragukan, maka Allah swt memberikan jaminan perlindungan kepada mereka. Oleh karena itu, sudah seharusnya bila kita harus memakmurkan masjid yang telah dibangun dengan susah payah.


4. Orang Yang Cinta Karena Allah.

Cinta dan benci karena Allah merupakan tali keimanann yang paling kuat, karena itu orang yang mencintai dan benci karena Allah swt akan memperoleh perlindungan dari-Nya, Rasulullah saw bersabda:

Paling kuat tali hubungan keimanan adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah (HR. Thabrani).


5. Orang Yang Selalu Berdzikir.

Dzikir adalah ingat kepada Allah swt dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, bahkan dimanapun seseorang berada. Manakala seseorang selalu ingat kepada Allah, maka iapun tidak akan mengabaikan ketentuan Allah swt dalam menjalani kehidupan ini. Karena dzikir menjadi sangat penting bagi manusia, maka kepada orang yang beriman, Allah swt memerintahkan mereka agar banyak melakukannya, bahkan inilah satu-satunya perintah Allah yang menggunakan kata katsira atau banyak sebagaimana firman-Nya:

Hai orang yang beriman, berdzikirlah kamu kepada Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya (QS Al Ahzab [33]:41).

Dalam kehidupan di dunia, orang yang banyak berdzikir akan menjadi tenang dan ketenangan itupun akan diperolehnya dalam kehidupan akhirat karena Allah swt memberikan jaminan perlindungan untuknya.


6. Orang Yang Menjauhi Zina.

Zina merupakan perbuatan yang sangat tercela sehingga harus dijauhi oleh setiap manusia, apalagi bagi seorang muslim, hal ini bukan karena Allah swt tidak membolehkan manusia melakukan hubungan seksual, tapi bila hubungan seksual dilakukan kepada orang yang menikah dengannya, bila tidak itu zina namanya dan ini merusak tatanan kehidupan masyarakat, karena itu hukuman zina sangat berat, Allah berfirman:

Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman (QS An Nur [24]:2).

Manakala seorang muslim mampu menjaga dirinya dari melakukan perzinahan, maka ia berarti mampu menjaga citra atau kemuliaan dirinya sehingga Allah swt akan memnberikannya perlindungan pada saat yang pasti dibutuhkan dalam kehidupan di akhirat nanti


7. Orang Yang Ikhlas.

Keikhlasan bukan hanya membuat amal diterima Allah, tapi syaitanpun menyadari betapa sulitnya menyesatkan orang-orang yang ikhlas, Allah swt menceritakan dalam firman-Nya: Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis diantara mereka” (QS Al Hijr [15]:39-40).

Oleh karena itu, bila beramal yang shaleh, maka seorang muslim harus melakukannya dengan keikhlasan yang memang amat ditekankan di dalam Islam sehingga orang yang ikhlas akan mendapatkan perlindungan dari Allah swt.
Barisan Di Padang Mahsyar

Suatu ketika, Muaz bin Jabal r. a menghadap Rasullullah s. a. w dan bertanya: “Wahai R a sullullah, tolong huraikan kepadaku mengenai firman Allah s. a. w: “Pada sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris” -(Surah an-Naba’:18)
Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis hingga basah pakaiannya.
Lalu Baginda menjawab:
“Wahai Muaz, engkau telah bertanyakan kepada aku, perkara yang amat besar, bahawa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12 barisan, masing-masing dengan pembawaan mereka sendiri.
Maka dinyatakan apakah 12 barisan berkenanaan iaitu:
BARISAN PERTAMA – Diiringi dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: ” Mereka itu adalah orang-orang yang ketika hidupnya menyakiti hati jirannya, maka ini balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KEDUA - Diiringi dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Allah yang maha pengasih: “Mereka itu adalah orang yang ketika hidupnya meringankan solat, maka inilah balasannya dan tempat kembalinya adalah neraka…”
BARISAN KETIGA – Mereka berbentuk keldai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. “Meraka ini adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..”
BARISAN KEEMPAT – Diiringi dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancutan keluar dari mulut mereka. “Mereka ini adalah orang yang berdusta didalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat mereka adalah neraka..”
BARISAN KELIMA – Diiringi dari kubur dengan bau busuk daripada bangkai. Ketika itu Allah s. a. w menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Masyar. “Mereka ini adalah orang yang menyembunyikan perlakuan derhaka takut diketahui manusia tetapi tidak pula rasa takut kepada Allah s. a. w, maka inilah balasannya dan
tempat kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KEENAM – Diiringi dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. “Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..”
BARISAN KETUJUH – Diiringi dari kubur tanpa mempunyai lidah dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. “Meraka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KELAPAN - Diiringi dari kubur dalam keadaan terbalik degan kepala kebawah dan kaki keatas. ” Meraka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..”
BARISAN KESEMBILAN - Diiringi dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. “Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara haram, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KESEPULUH – Diiringi dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan kusta. “Mereka adalah orang yang derhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..”
BARISAN KESEBELAS – Diiringi dari kubur mereka dengan berkeadaan buta, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai kedada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai keperut dan keluar beraneka kotoran. “Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah
neraka…”
BARISAN KEDUA BELAS – Mereka diiringi dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: “Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan derhaka, mereka memelihara solat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat keampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah yang maha pengasih…”

18 Tingkatan Manusia di Akhirat
Sebuah Ijtihad Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, tentang tingkatan dan kedudukan manusia di akhirat, sebagai sarana muhasabah bagi setiap manusia yang merindukan surga..

- Peringkat pertama : Ulul Azmi, mereka adalah Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Isa as dan Nabi Muhammad saw, mereka adalah penghuni paling atas (peringkat tertinggi) dan syafa’at berputar pada mereka hingga mereka menyerahkannya pada penutup para Nabi dan Rasul Nabi Muhammad saw.
- Peringkat kedua : Nabi dan Rasul yaitu nabi dan rasul selain Ulul Azmi ; Nabi Adam as, Nabi Idris as, Nabi Hud as, Nabi Luth as, Nabi Shalih as, Nabi Ismail as, Nabi Ishaq as,  Nabi Yaqup as, Nabi Yusuf as, Nabi Syu’aib as, Nabi Harun as, Nabi Yunus as, Nabi Ayub as, Nabi Dzulkifli as, Nabi Ilyas as, Nabi Ilyasa as, Nabi Daud as, Nabi Sulaiman as, Nabi Zakaria as dan Nabi Yahya as. Peringkat mereka berdasarkan keutamaan mereka.
- Peringkat ketiga : Para nabi yang tidak tercantum dalam Al-Qur’an, mereka memiliki nubuwwah (kenabian) tapi tidak memiliki risalah karena tidak diutus kepada satu ummat, Allah swt mengutamakan mereka dengan mengutus malaikat kepada mereka, jumlah mereka dalam riwayat Abu Dzar ada 100ribuan lebih.
- Peringkat keempat : Pewaris para rasul dan pengganti mereka dimasing-masing ummatnya.  Mereka adalah pengganti rasul, wali rasul,  orang-orang pilihan rasul, penjaga rasul dan kelompok yang dijamin selalu berada dalam kebenaran (sahabat) QS An Nisa : 69
- Peringkat kelima : Para pemimpin yang adil. Mereka adalah 1 dari 7 golongan yang akan mendapat perlindungan. Sabda Rasul : Sesungguhnya orang yang adil berada pada mimbar-mimbar dari cahaya pada hari kiamat disebelah kanan Ar-Rahman, dan kedua tangannya adalah kanan, yaitu mereka yang adil dalam pemerintahannya, keluarganya dan jabatan yang diamanahkan kepada mereka –HR Muslim-
- Peringkat keenam : Mujahidin, mereka adalah orang-orang yang berjuang dijalan Allah swt QS At Taubah : 120
- Peringkat ketujuh : Ahlul Itsar, mereka adalah orang-orang yang senantiasa mendahulukan kepentingan orang lain, bershadaqah dan berlaku baik kepada manusia sesuai dengan kemashlahatan orang yang dibantunya QS 2 : 261,  2 : 274, 57 : 11
- Peringkat kedelapan : Orang-orang yang Allah swt bukakan pintu-pintu kebaikan yang banyak. Mereka adalah orang yang disamping mengerjakan shalat, puasa, haji, tilawah, I’tikaf, dzikir dll. Mereka juga sangat serius dalam meningkatan buku catatan amal perbuatan mereka, seperti amal jariyah yang akan terus mengalir kepadanya walaupun ia telah kembali ke sisi Allah azza wa jalla
- Peringkat kesembilan : Ahlul Najat, mereka adalah orang-orang yang hanya sebatas mengerjakan perintah yang wajib dari Allah swt. Dan meninggalkan larangan-larangan Allah swt. QS An Nisa : 31
- Peringkat kesepuluh : Orang yang mendapatkan karunia taubat dari Allah swt sebelum kematiannya, mereka adalah orang-orang yang telah menzalimi diri dengan dosa-dosa besar namun mereka menutup kehidupannya dengan taubatan nashuha. QS Maryam : 60
- Peringkat kesebelas : Orang sekali waktu berbuat kebaikan, tapi diwaktu yang lain berbuat kejahatan. Mereka adalah orang-orang yang belum sempat bertaubat dari dosa dan kemaksiatan yang diperbuatnya, akan tetapi setelah ditimbang dosanya lebih ringan dari dari amal kebaikannya sehingga Allah swt memasukkannya ke surga QS Al A’raaf : 8-9
- Peringkat keduabelas : Orang amal kebaikannya berimbang dengan keburukannya, mereka adalah orang yang terakhir masuk surga dari kelompok yang tidak api neraka, selama penantian mereka berada di Al A’raaf (antara surga dan neraka) QS Al A’raaf : 46-47
- Peringkat ketigabelas : Kelompok yang penuh dengan kemaksiatan dan sangat ringan timbangan amal kebaikannya. Mereka adalah orang yang akan masuk surga namun harus merasakan adzab neraka disebabkan kemaksiatan mereka yang sangat banyak, kemudian mereka mendapatkan syafa’at dari Nabi Muhammad saw dan masuk kedalam surga
- Peringkat keempatbelas : Kelompok manusia yang tidak memiliki keimanan, tidak juga ketaatan, tidak kemaksiatan dan tidak pula amal shalih. Mereka adalah orang gila, yang tidak sampai dakwah kepada mereka, orang tuli dan anak-anak orang musyrik yang meninggal waktu kecil
- Peringkat kelimabelas sampai dengan kedelapanbelas :
Orang munafik zindik, pemimpin kafir, para pengikut kekafiran, golongan jin yang kafir. Mereka adalah makhluk yang kekal didalam neraka Allah swt, karena keingkaran mereka dan penolakan mereka terhadap agama Allah swt. QS Al A’raaf : 38, Al Baqarah : 166-167, Al Hadid  : 13-14

0 Comment:

Posting Komentar